Cukang Taneuh atau
Green Canyon (Ngarai Hijau) adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang
terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, ± 31 km
dari Pantai Pangandaran. Ngarai ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran
sungai Cijulang selama jutaan tahun yang menembus gua dengan stalaktit dan
stalakmit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan
rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang. Untuk
mencapai tempat ini, para wisatawan harus menyewa sebuah perahu seharga Rp.
150.000,- untuk maksimal 6 orang yang beroperasi setiap hari mulai dari jam
7.30 sampai 16.00 WIB, kecuali hari jumat dibuka mulai jam 13.00-16.00 WIB.
Dikatakan Darwa
Petugas PNS yang ditugaskan di Green Canyon didampingi Gunawan Bendahara
Kompepar mengatakan, bahwa saat ini kami memiliki 80 unit perahu yang biasa
beroperasi maximal 500 sampai 700 rit setiap harinya. Untuk hari biasa kami
operasikan 25 unit, kalau hari ramai dikerahkan semunya bahkan bisa lebih,
untuk itu kami siapkan perahu cadangan . “Untuk kelancaran dan kedisiplinan
kami terapkan sistem tem, penumpang perahu tidak boleh lebih dari 6 orang, karna
menyangkut asuransi. Jika ditemukan perahu yang melanggar, kami akan tindak
tegas, kena skorsing tidak boleh beroprasi. Adapun pengelola green canyon 10 orang,
2 PNS dan 8 sukwan”, kata Darwa.
“Kompepar sebagai pengelola
dan ujung tombak Pariwisata menghimbau kepada masyarakat supaya menjaga
kelestarian dan kebersihan Green Canyon. Disamping itu, Pemda Pangandaran dan
dinas terkait lainnya, harus memperhtikan penumpukan sampah yang menggunung di
area tersebut, tidak ada keterlambatan dalam menangani sampah. Selain
menimbulkan bau yang tak sedap, sampah-sampah itu juga berjatuhan ke sungai.
Akibatnya sungai menjadi tercemar dan kotor”, papar Gunawan.
Lebih lanjut
dikatakan Gunawan, “untuk meningkatkan PAD dan kenyamanan pengunjung, tentunya
harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Seperti peremajaan
bangunan, mushola dan WC harus sekelas international dan perluasan lahan
parkir, ruang tunggu gajebo. Selain itu, perahu untuk tim sar harus ditambah,
mengingat perahu sar yang ada saat ini sudah rusak sehingga menghambat oprasional
dalam mengatasi kemacetan di dermaga”, ujarnya.
Ditempat terpisah
Kepala UPTD Pariwisata, Perindagkop Dan UMKM Wilayah Cijulang Batu Karas Dadang
Kos SIP mengatakan, kurang maksimalnya sosialisasi inovasi Pemda, imbasnya PAD
tidak maksimal. Harus ada perubahan di Green Canyon, sistem dropping/tidak ada
antrian perahu. Kalau itu berjalan PAD akan naik mininal 20%”, ujarnya.
Selain itu, fasilitas
yang kurang harus segera diperbaiki/ditambah, adanya sosialisasi yang lebih
baik kepada petugas. "Petugas harus disiplin seperti dalam melayani
pengunjung, menghindari minuman keras, petugas harus mengatasi pembelian tiket supaya diperketat untuk
mengantisipasi calo liar, mengantisifasi pengunjung biar tidak ada masalah, memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pengunjung, calo di luar tanggung jawab kami”,
tegas Dadang. “Semoga di tahun 2016
sudah bisa berjalan dan ada sambutan fositif dari DPRD, Pemda dan Dinas terkait
lainnya”, imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar