Sabtu, 12 September 2015

Hasil Panen Boleh Menurun Asal Jangan Semangat Petani Yang Menurun



Pada bulan September ini lahan kekerintgan di Kabupaten Pangandaran akibat musim kemarau mencapai 5.219 hektare dari total 16.393 hekitare sawah yang ada di Kabupaten tersebut. Nana Sukarna, petani asal Desa Margacinta Kecamatan Cijulang, mengatakan bahwa akibat kekeringan dimusim kemarau ini, banyak petani yang mengalami gagal panen. Meski tidak semuanya puso, dikarenakan ada galian sumur bantuan dari pemerintah seperti pada area sawah miliknya untuk luas sawah 230 bata yang biasa mendapat hasil panen 4 ton, untuk saat ini hanya mendapat 1,8 kwintal juga itu sudah untung”, katanya.
Saat ini, lanjut Nana, para petani membutuhkan traktor baru, pompa air tambahan dan sumur untuk sumber air”, ujarnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Kelautan Pertanian Dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran, Tata S.Pd, M.Si, kekeringan di tahun ini memang cukup menyulitkan petani. Selain minimnya curah hujan, sumber air yang bisa disedot melalui pompa pun terbatas. Semakin jauh sumber air yang ada, membuat petani harus mengeluarkan biaya yang lebih besar agar sawahnya bisa panen.
“Kondisi alam ini diluar kemampuan kita, kami berupaya secara maksimal untuk membantu para petani seperti program pompanisasi. Karena kendala utama adalah sumber air,  selain itu jarak sumber air ke lokasi jauh maka dibutuhkan pipanisasi untuk mendukung para petani,”ujarnya, Jum’at 14/8/2015 beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dikatakan, kami mencoba turun dan melihat langsung, sehingga apa yang kita tempuh sesuai dengan kebutuhan petani. Untuk mengatasi hal tersebut, kami menyesuaikan dengan ketersediaan dengan mengutamakan kebutuhan primer yang saat ini petani butuhkan. Sehingga tidak ada lagi kebutuhan petani yang tidak terakomodir. “Hasil panen boleh menurun, asal jangan semangat petani yang menurun,” ungkap Tata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar